Beranda Nasional Jalani Tirakat, Anies Baswedan Bongkar Nestapa Warga Pesisir Demak

Jalani Tirakat, Anies Baswedan Bongkar Nestapa Warga Pesisir Demak

96
0

Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengisi bulan Ramadan dengan melakukan tirakat ke berbagai kabupaten maupun kota di Indonesia. Tujuannya Anies melakukan hal ini adalah untuk mengetahui suasana terkini yang terjadi di masyarakat.

Dalam perjalanan tersebut, Anies menemukan beragam permasalahan yang dialami warga pesisir Demak.

“Kami bersyukur bisa bertemu langsung dan mendengar harapan warga pesisir Demak saat melakukan tirakat. Perjalanan tirakat itu untuk mendengar, menyerap, dan merasakan kondisi terkini yang ada di masyarakat. Ada beragam masalah yang dirasakan warga,” kata Anies dikutip dari mediaindonesia.com, Selasa (13/6/2023).

Adapun permasalahan yang dihadapi warga Demak ialah banjir rob akibat adanya abrasi laut yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Akibatnya, warga kesulitan mencari air bersih hingga membelinya dengan harga yang mahal. Bahkan, beberapa diantaranya menjual tanah mereka dengan harga yang rendah karena sudah putus asa dengan situasi penuh ketidakpastian.

“Warga pesisir Demak, Jawa Tengah, setiap hari terpaksa berjibaku menghadapi abrasi laut. Efek turunannya pun tak main-main. Mulai terpaksa membeli air bersih dengan harga tinggi sampai pada titik keputusasaan menjual tanah dengan harga yang sangat rendah. Layaknya air laut yang menggenangi rumah mereka setiap sore, harapan-harapan mereka kerap tenggelam dalam ketidakpastian,” kata Anies.

Menurut Anies, tidak hanya wilayah pesisir Demak saja yang yang nyaris tenggelam. Namun juga pulau-pulau kecil diwilayah Kepulauan Riau hingga selatan Pulau Kalimantan. Berdasarkan catatannya, lebih dari 80 pulau terdepan juga terancam hal yang sama akibat kenaikan air laut yang disebabkan kerusakan iklim.

“Tak hanya pesisir Demak, pulau-pulau kecil sepanjang wilayah Kepulauan Riau, Miangas, sampai selatan Borneo nyaris tenggelam. Tercatat lebih dari 80 pulau terdepan terancam tenggelam karena kecepatan kenaikan air laut,” kata Anies.

Anies menilai peritiwa ini bukan sekedar perubahan iklim, melainkan sudah menjadi krisis iklim. Diperlukan usaha untuk mengatasi masalah ini karena dapat mengancam konsep kedaulatan negara Republik Indonesia.

“Ini bukan sekadar fenomena alam, ini mengancam kedaulatan negara karena konsep kedaulatan kita diukur dari pulau-pulau terdepan yang berbatasan dengan negara lain,” kata Anies.

Menurut Anies, negara harus hadir untuk mengatasi masalah ini meski berada di pulau kecil dan terpencil sekalipun. Anies menilai, Republik Indonesia didiriakan untuk seluruh warganya tanpa terkecuali.

“Secara hitungan matematis, jumlah warga di pulau terdepan tak sebanyak di pulau-pulau besar. Namun, Republik ini didirikan bukan hanya untuk tempat-tempat yang padat penduduk. Republik ini didirikan untuk siapa saja yang ada di ibu pertiwi,” pungkas Anies.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here