Rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) jelang gelaran FIFA World Cup U-17 di Indonesia menjadi polemik. Kubu Anies Baswedan menilai rencana tersebut adalah keputusan politis.
Pasalnya JIS yang hendak direnovasi tersebut tengah dipolitisasi, khususnya menjatuhkan Anies Baswedan. Hal tersebut membuat kubu Anies Baswedan ikut bersuara, salah satunya Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera adalah seorang elit politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam sebuah cuitan di Twitter pribadinya @MardaniAliSera. Mardani Ali Sera ikut mengungkapkan bahwa Anies Baswedan mempersilakan stadion tersebut untuk direnovasi.
Menurut Mardani Ali Sera, Anies Baswedan menyampaikan itu langsung dan menyebut bahwa JIS bukanlah miliknya melainkan milik bangsa Indonesia. Sehingga apabila akan direnovasi juga dipersilakan karena itu hak bangsa Indonesia.
“Mas @aniesbaswedan bilang JIS bukan miliknya, tapi milik bangsa Indonesia karya anak bangsa. Jika mau direnovasi monggo,” cuit Mardani Ali Sera dikutip minggupagi.com, Sabtu (8/7/2023).
Namun menurut Mardani Ali Sera, sebaiknya renovasi yang dilakukan tidak harus tergesa-gesa supaya JIS terlebih dahulu dinilai kelayakannya oleh pihak yang berwengang yakni FIFA.
“Namun ojo kesusu & menghakimi, biarkan FIFA yg menilai,” ujarnya.
Mardani Ali Sera juga meminta untuk menyetorkan enam stadion yang ada di Indonesia kepada FIFA untuk dicek dan dimintakan rekomendasi terkait adanya perbaikan atau tidak. Jika ada yang harus diperbaiki maka ikuti saja rekomendasi dari FIFA.
“Setorkan aja 6 stadion RI, lalu cek apa rekomendasinya, jika harus ada perbaikan maka ikuti saja,” lanjutnya dalam cuitan yang sama.
JIS Akan Direnovasi
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan rumput JIS tidak memenuhi standar FIFA.
“Stadion yang bagus tetapi kami evaluasi. Kalau nanti dievaluasi FIFA, mudah-mudahan bisa memenuhi standar. Salah satu yang utama rumput,” ucap Basuki.
Soal rumput tak memenuhi standar FIFA, kata Basuki, berdasarkan keterangan Qamal Mustaqim yang merupakan ahli agronomi untuk rumput stadion.
“Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput Gelora Bung Karno (GBK) untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA,” ujar Basuki.
Basuki mengatakan rumput tersebut nantinya akan diganti untuk memenuhi standardisasi FIFA. Biaya penggantian rumput itu sekitar Rp 6 miliar.
“Tadi saya sampaikan (untuk biaya ganti rumput) keroyokan. Menurut pak Kamal (ahli rumput) sekitar Rp 6 miliar satu lapangan,” ujar Basuki.